Pantun sebenarnya adalah salah satu kekhasan
budaya masyarakat Melayu sekaligus sebagai warisan leluhur karena pantun sudah
digunakan sejak bertahun-tahun lalu, khususnya dalam acara antar suku yang
melibatkan masyarakat luas. Seoiring berkembangnya zaman, pantun mengalami
pergeseran makna, jika dulu pantuncenderung disakralkan karena hanya digunakan
dalam momen-momen tertentu maka penggunaan pantun saat ini lebih menyeluruh dan
fleksibel. Pantun juga menjadi agenda dasar kurikulum sekola-sekolah di Negara
berumpun melayu seperti Indonesia dan Malaysia. Anak-anak diperkenalkan kepada
jenis-jenis dan bagaimana cara membuat pantun. Salah satu jenis yang banyak
digemari adalah Pantun Jenaka. Tentu saja karena pantun jenaka lebih menghibur
dan menggunakan bahasa yang tiak formal, dalam artian lebih dekat dengan kelas
masyarakat manapun.
Dalam pembuatan pantun kita dituntut harus mentaati kaedah-kaedah perpantunan, seperti bunyi rima yang beraturan, abab. Tetapi sepertinya hal itu tidak terlalu dipermasalahkan karena akhir-akhir ini muncul kaedah jenis baru yang lebih kontemporer, dimana pantun dibuat sesuka hati. Hal ini berlaku terutama dalam pembuatan pantun jenaka
Dalam pembuatan pantun kita dituntut harus mentaati kaedah-kaedah perpantunan, seperti bunyi rima yang beraturan, abab. Tetapi sepertinya hal itu tidak terlalu dipermasalahkan karena akhir-akhir ini muncul kaedah jenis baru yang lebih kontemporer, dimana pantun dibuat sesuka hati. Hal ini berlaku terutama dalam pembuatan pantun jenaka
Posting Komentar